Disrupsi kebudayaan telah merubah peta pendidikan dan peradaban kita hari-hari ini. Program Magister Filsafat Fakultas Filsafat Unpar secara strategis membantu saya dengan kajian-kajian budaya, pedagogi dan filsafat kontemporernya, untuk mengafirmasi bahwa seorang pendidik seperti saya harus bertransformasi menjawab kompleksitas tantangan peradaban. Selain itu para dosen dan komunitas akademis FF Unpar telah menciptakan ekosistem pengalaman belajar sebagai laboratorium diskursus yang bernas bebas, egaliter, dan bermartabat untuk membangun visi humanis dan peta konsep selanjutnya pada peradaban digital yang banal, liar namun sekaligus sistematis ini. Terima kasih FF Unpar!

“Hari-hari ini, konten audio-visual seperti film dan video sudah menjadi bagian signifikan dari dunia keseharian kita. Sebagai seseorang yang menaruh minat pada pada fenomena ini, saya selalu tertarik untuk mengkaji keterkaitan antara penonton, tontonan, serta dunia keseharian yang ditangkap, direpresentasikan, dan direfleksikan melalui layar (screen). Selama mengenyam pendidikan pascasarjana di Fakultas Filsafat Unpar, saya dilatih untuk memiliki kepekaan terhadap realitas keseharian; memahami secara komprehensif aneka wacana, teori, dan konstruksi nilai; serta menganalisis secara tajam dan mendalam. Dan, kesemuanya itu memiliki andil besar dalam pertumbuhan saya sebagai seorang pembelajar, sekaligus pula sebagai seorang pengkaji dan kurator film.”

Satu tahun kuliah online dan satu tahun lagi kuliah hybrid sama sekali tidak terasa. Saya yang sebelumnya tidak pernah belajar filsafat dan hanya berbekal novel Sophie's World datang tanpa ekspektasi apa pun. Nama-nama mata kuliah yang asing sempat mengintimidasi saya, tetapi perhatian yang diberikan para dosen membuat saya bisa terus percaya diri dengan diri saya yang berbeda dari para mahasiswa lain di fakultas ini. Menjadi mahasiswa magister Filsafat Budaya & Religi angkatan 2021 ternyata menjadi sebuah privilege yang luar biasa; semua dosen sangat suportif dan mau memahami saya, tanpa kehilangan identitas mereka masing-masing. Saya lulus dengan tesis impian saya, yang di dalamnya terdapat dua film yang saya sukai, nihilisme Nietzsche, kritik tentang pemahaman cinta, dan pembelaan atas nama cinta itu sendiri. Saya percaya bahwa menjadi keluarga Fakultas Filsafat Unpar tidak hanya memberikan saya gelar M.Fil., tetapi juga mengubah hidup saya dan mendorong saya untuk lebih banyak mengalami peristiwa menjadi manusia yang lebih utuh.